Suryo Bambang Sulisto Jalan Terus
JAKARTA – Tepilihnya Rizal Ramli sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia
tandingan dalam Rapat Pimpinan Nasional di Bali, Sabtu (28/9/13) tidak
mempengaruhi legitimasi Kadin Indonesia yang dipimpin oleh Suryo Bambang
Sulisto.
Haryadi Sukamdani, Wakil Ketua Umum
Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal, dan Publik Kadin, mengatakan Suryo Bambang
Sulisto tetap menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Pihaknya pun akan
terus melakukan berbagai pelayanan terhadap dunia usaha dan tidak terpengaruh
dengan dinamika yang terjadi pada Kadin tandingan.
“Kadin yang di bawah kepemimpinan
pak Suryo Bambang Sulisto akan tetap jalan, mulai dari advokasi, pembahasan
mengenai berbagai peraturan perekonomian, dan lainnya,” katanya ketika
dihubungi Bisnis,Senin (30/9/2013).
Menurut dia, Kadin sendiri
sebetulnya tetap berada dalam kondisi yang normal dan terkendali. Perselisihan
yang terjadi sehingga menyebabkan munculnya Kadin tandingan berawal dari
persoalan pribadi.
“Tidak pernah sebelumnya Kadin
terjadi dua kepemimpinan seperti ini. Bila pun ada ketidakpuasan biasanya akan
diselesaikan secara baik-baik,” ucapnya.
Sebelumnya, Kadin Indonesia yang
dipimpin oleh Suryo Bambang Sulisto telah memecat sembilan Ketua Kadin Daerah
dan Ketua Dewan Pertimbangan Oesman Sapta Odang.
Pemecatan itu diambil atas
permintaan 24 Ketua Kadin Daerah menyusul digelarnya Musdalub Kadin Indonesia
di Pontianak yang antara lain dimotori oleh Oesman Sapta.
Hal tersebut memunculkan
perpecahan di tubuh Kadin. Osman Sapta membentuk Kadin tandingan yang kemudian
menggelar rapat pimpinan nasional di Bali.
Rapimnas tersebut memilih Rizal
Ramli sebagai ketua umum sementara (caretaker) Kadin yang bertugas
menyiapkan Munas VII yang rencananya digelar di Jakarta, pertengahan Oktober
mendatang.
Rapimnas tersebut juga sepakat
memilih Setiwan Djodi sebagai Ketua Dewan Pembina Kadin, dan Oesman Sapta Odang
selaku Ketua Dewan Pertimbangan Kadin.
Rizal Ramli dikenal sebagai tokoh
politik dan ekonomi Indonesia. Pria kelahiran Sumatra Barat 10 Desember 1954
ini pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri
Keuangan Kabinet Persatuan Nasional di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman
Wahid. (Didit A. Susanto /bisnis.com)